Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan. Dan taukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
(QS. Al-Qadr)
Dari Siti Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam beri’tikaf di sepuluh hari
terakhir di bulan Ramadhan” dan beliau bersabda, “Carilah malam Lailatul Qadar
di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan
Muslim)
Tradisi malam
selawe atau malam menjelang 25 Ramadhan merupakan puncak bagi peziarah yang
datang ke Makam Sunan Giri yang berlangsung ratusan tahun. Para peziarah yang
terdiri dari anak kecil, remaja, orang tua, hingga lanjut usia dari berbagai
kalangan ini tak hanya datang dari
daerah Gresik dan kota sekitarnya, akan tetapi dari luar daerah bahkan luar
pulau maupun luar negeri. Hingga saat ini masih sangat banyak masyarakat yang
memusatkan ibadahnya di Masjid Jamik Sunan Giri, mulai dari Sholat Sunnah,
tadarus Al Qur’an, I’tikaf, maupun ibadah lainnya tepat .
Mulanya Tradisi
Malam Selawe merupakan puncak kegiatan ibadah yang dilakukan Sunan Giri beserta
para santrinya yang dipusatkan di Masjid Jamik Sunan Giri sebelum kepulangan
para santri menuju kampung halaman untuk lebaran. Tak hanya itu santri yang
tidak menetap di Giri yang berada di daerah sekitar banyak yang bersilaturahmi
sekaligus beribadah di Masjid Jamik Sunan Giri untuk berburu keberkahan
Lailatul Qadar. Tradisi ini terus
berlangsung hingga wafatnya Sunan Giri sampai saat ini dengan tujuan
memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, tak hanya itu para santri dan masyarakat
juga menyempatkan diri berziarah ke makam Sunan Giri.
Tak hanya memusatkan
ibadah untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadr, banyak masyarakat yang juga
berziarah ke makam Sunan Giri di Desa Giri, makam Sunan Prapen di Desa
Klangonan (300 meter barat kompleks makam Sunan Giri) dan menikmati keindahan
serta meneladani bukti semangat perjuangan penyebaran agama Islam di Giri
Kedaton yang merupakan pondok pesantren sekaligus istana yang dibangun oleh
Sunan Giri untuk menyebarkan agama Islam. Letaknya sekitar 500 meter barat laut
makam Sunan Giri.
Banyaknya
peziarah dimanfatkan ratusan PKL mengais rezeki di sepanjang jalan Sunan Giri
hingga jalan Sunan Prapen. Mereka berjualan pakaian, makanan, minuman, jajanan
khas Giri, jajanan khas Gresik, aksesoris, dan lain-lain.
Do’a Malam Lailatul Qadr
Allahumma Innaka ‘Afuwwun,
Tuhibbul ‘Afwa, Fa’fu ‘Anna yaa Allah yaa Karim…
0 komentar:
Posting Komentar