Ada satu tradisi yang sudah berumur ratusan tahun dan masih lestari hingga kini di daerah Gresik, yaitu Pasar Bandeng.
Tradisi ini diadakan di akhir bulan Ramadhan, biasanya berlangsung
selama dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. Konon
kebiasaan mengadakan pasar ini merupakan warisan dari Sunan Giri. Kala
itu, sang wali menggiatkan penjualan bandeng untuk mengangkat
perekonomian masyarakat Gresik. Kabupaten yang berbatasan langsung
dengan Surabaya ini memang memiliki letak yang dekat dengan Pantai Utara
Pulau Jawa sehingga menjadi salah satu pusat tambak udang dan bandeng
di Jawa Timur.
Pasar Bandeng
Bagi masyarakat Gresik, bandeng
merupakan menu yang wajib disajikan ketika Lebaran tiba. Katanya ada
yang kurang kalau di meja makan tidak ada bandeng. Bahkan bagi beberapa
orang, menyajikan bandeng dengan ukuran besar merupakan suatu prestise.
Jadi tak heran kalau Pasar Bandeng yang diadakan setiap tahun selalu
dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan.
Pasar Bandeng yang digelar selama dua
hari mengambil tempat di depan Pasar Gresik hingga perempatan Teratee –
Kalitutup. Saat pasar dimulai dari sore hingga malam hari, semua jalan
di kawasan ini akan ditutup. Berpuluh-puluh ton bandeng pun siap dijual.
Ukuran bandeng yang dijajakan bervariasi dari puluhan ons hingga
puluhan kilogram per ekornya. Harganya pun tentu beragam, tergantung
ukuran ikannya dan tentu saja kesepakatan tawar-menawar antara pedagang
dan pembelinya.
Selain komoditas bandeng, pasar tahunan
ini juga mengakomodasi pedagang barang-barang keperluan sehari-hari.
Beragam barang, mulai dari mainan anak hingga pakaian menyambut Lebaran
juga dapat kita jumpai. Tempatnya agak terpisah dari para pedagang
bandeng yang mendapatkan tempat utama. Di malam terakhir, pasar ini akan
semakin ramai pengunjung.
Lelang Bandeng
Selain keramaian Pasar Bandeng, Pemkab
Gresik juga mengadakan Lelang Bandeng yang dimaksudkan agar semua
masyarakat bisa mendapatkan ikan bandeng. Lelang ini diadakan di Telogo
Dendo. Acara dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Gresik. Walaupun
bertajuk acara lelang, namun pemerintah telah menetapkan batas bawah dan
batas atas atas penawaran sebesar Rp 25.000 dan Rp 75.000. Pembatasan
ini untuk menjaga agar harga bandeng yang dilelang tidak melambung. Jika
sampai terjadi, tentu saja masyarakat kecil tidak akan mampu melakukan
penawaran. Konon dulu harga ikan bandeng di acara lelang bisa mencapai
jutaan rupiah per ekornya.
Lelang dibagi menjadi beberapa
gelombang. Di sela-sela setiap sesi lelang, panitia juga mengadakan kuis
berhadiah ikan bandeng. Uniknya yang ikut lelang dan kuis bukan hanya
orang dewasa saja tetapi juga anak-anak kecil. Jadilah acara Lelang
Bandeng semakin meriah dengan tingkah lucu mereka di atas panggung.
0 komentar:
Posting Komentar