This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 17 Juni 2017

Pantai Delegan



Pantai ini terletak di desa Delegan Kecamatan Panceng dari Gresik kota berjarak sekitar 40 km, setelah dari Sidayu dan melewati hutan jati Panceng ada papan penunjuk arah menunjukkan wisata Pantai Dalegan, dari jalan arteri masuk ke utara sekitar 1 km sudah sampai di lokasi. Pantai Delegan sangat cocok untuk wisata pantai, lomba perahu atau memancing. Pantai berpasir putih ini setiap bulan Agustus diadakan atraksi wisata berupa perlombaan yang terkait dengan wisata bahari.Pantai Delegan dibuka untuk umum sejak tahun 2003. Sebelumnya pantai ini belum pernah dikelola, hanya sekedar untuk tempat bermain anak-anak. Namun lambat laun pengunjung semakin banyak sehingga untuk kenyamanan dan keamanan pengunjung kemudian dikelola oleh desa.Pantai Delegan memiliki luas 2.5 hektar dan pasirnya berwarna putih. Ombak yang ada disini cukup stabil. Sehingga banyak pengunjung yang sangat menikmati pantai ini dan tidak sedikit diantara mereka yang berenang dipantai.Untuk fasilitas, meski dibilang minim, tapi inilah yang menjadi daya tarik sendiri sehingga pantai ini terlihat alami. Disini juga tersedia tempat bermain anak-anak, tempat bilas, dan makanan.

Obyek wisata ini kian menarik karena memiliki keelokkan yang tidak dimiliki obyek wisata lainnya yang ada di Gresik, bahkan sekitarnya. Karena sederetan pantai yang terdapat di Gresik belum ada ditemukan pasir yang selembut dan seputih di pantai delegan ini.
Keindahan pantai Delegan memang terletak pada butir pasir putih yang indah, dengan aliran gelombang lautnya yang tenang. Memang gelombang air laut yang tak begitu tinggi ini, dapat menguntungkan anak-anak untuk bermain-main ria di pantai itu. Mandi di pantai dan berperahu juga tetap merupakan daya tarik tersendiri, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Kegiatan ini biasanya dilanjutkan dengan berjemur di terik matahari. Terkadang para wisatawan menanti saat sunset di pantai ini.

Kunjungan wisatawan ke pantai Delegan yang rata-rata meningkat tiap tahunnya, dapat membantu mendongkrak perekonomian bagi penduduk setempat.
Penduduk sekitar yang berada dalam empat pedukuhan itu, memanfaatkan obyek wisata ini sebagai lahan mencari nafkah. Ban-ban bekas yang awalnya tidak berfungsi, kini dapat diandalkan menjadi ladang keuntungan. Guna disewakan pada para wisatawan yang ingin berenang di tepian pantai.
Bahkan ada pula yang membuka souvenir, stan warung nasi, atau hanya menjual makanan ringan, serta usaha lainnya yang dikelola oleh warga setempat.
Tentu saja, hal itu memberikan keuntungan tersendiri kepada masyarakat desa Delegan. Berawal dari suatu tempat yang terlantar, kini secara perlahan dapat menjadikan ladang emas yang siap untuk merubah kehidupan masyarakatnya. 
Pengunjung yang menuju ke pantai Delegan dengan rute dari arah timur, akan disuguhi pemandangan alami dari hutan jati sebelum Kecamatan Panceng. Pasir putih Delegan ini letaknya sangat strategis. Berada di perbatasan kota Gresik-Lamongan. Jalur ini biasa dilewati wisatawan yang sedang melewati pantai utara atau di sekitar hutan jati. Karenanya, sangat potensial dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Jawa timur.
Pantai ini menyuguhkan keindahan pantai yang landai dengan pasirnya yang putih bersih. Sehingga para wisatawan yang datang ke sana akan merasakan keeksotikan sebuah pantai yang indah. Di pantai yang airnya jernih ini, pengujung bisa berperahu ke tengah laut dengan aman, karena riak gelombangnya kecil. Selain itu juga dapat bermain air, berenang, mandi, atau sekedar berbasah-basahan di pantai ini.

Di tepi pantai ini, wisatawan bisa menikmati kenyamanan di bawah rindangnya pepohonan. Serta tak kalah menariknya, menikmati matahari tenggelam (sunset) saat fajar mulai menjelang.

otak-otak bandeng

 
Berkunjung ke suatu kota rasanya kurang lengkap bila tidak membawa oleh-oleh. Jika Anda berkunjung ke kota Gresik, Jawa Timur jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas daerah ini. Kota yang populer dengan nama salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia ini, banyak memiliki makanan khas seperti nasi krawu, kue pudak, dan otak-otak bandeng. Untuk oleh-oleh, yang menarik tentunya adalah otak-otak bandeng karena relatif lebih awet untuk disimpan selama perjalanan pulang.
Letak kota Gresik yang berada di wilayah pesisir utara Jawa, membuatnya kaya akan olahan hasil laut maupun olahan hasil perikanan. Salah satu produk khas Gresik yang menjadi hingga saat ini adalah Otak-otak Bandeng. Hal itulah yang membuat otak-otak bandeng merupakan salah satu bisnis rumahan yang banyak dilakukan oleh warga Gresik.
Anda bisa menjadikan Otak-otak Bandeng khas Gresik ini menjadi bisnis Anda sendiri. Caranya dengan Anda menjadi reseller dari produk Otak-otak Bandeng dari produsen, lalu memberinya merk dagang sendiri. Atau Anda juga bisa memproduksi sendiri makanan khas satu ini sebagai bisnis rumahan. Cara pembuatan olahan ikan yang satu ini tidak terlalu sulit. Berikut proses pembuatan otak-otak bandeng makanan khas kota Gresik:
Bahan yang diperlukan adalah ikan bandeng, kelapa parut, santan, dua butir telur, dan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengukuas, kemiri, gula dan garam.
Pertama, bersihkan sisik dan isi perut ikan dengan mematahkan sekat insangnya terlebih dahulu. Lalu keluarkan daging dan duri ikan dari kulitnya dengan cara memukul-mukul ikan dengan kayu atau pegangan pisau agar daging terpisah dengan kulitnya.
Kedua, keluarkan duri dengan cara menekuk tulang ekor ke arah kepala, lalu tarik durinya perlahan. Daging ikan yang sudah setengah hancur dikeluarkan secara perlahan dengan sendok dari lubang yang sama dengan keluarnya duri. Daging yang masih bercampur dengan duri kemudian dipisahkan dengan menggunakan saringan kelapa.
Ketiga, setelah daging terpisah dari duri, semua bahan seperti kelapa parut, santan, telur, dan bumbu halus dicampur dengan daging tersebut lalu dikocok.
Keempat, kulit ikan tadi tidak dibuang, tetapi digunakan kembali untuk dimasuki isian dari campuran semua bahan yang telah dicampur. Sebelumnya kulit ikan tadi dibalik dan dibersihkan. Setelah bersih, kulit ikan dibalik seperti kondisi awal lalu dipenuhi dengan bahan isian. Setelah kulit ikan terisi penuh, langkah selanjutnya adalah menutup lubang perut ikan dengan cara ditusuk dengan kayu atau tusuk gigi.
Selanjutnya, setelah semua siap, kukus selama 15 menit. Untuk otak-otak bandeng khas Gresik biasanya setelah dikukus akan dipanggang dalam oven yang alasnya sudah diberi daun pisang.
Setelah berwarna kecoklatan tandanya siap untuk diangkat, dinginkan, lalu dikemas, dan siap untuk dijual. Wilayah pemasaran Otak-otak Bandeng ini sudah mencapai luar kota terutama di sekitar Jawa Timur. Tak hanya mereka yang berkunjung ke kota Gresik saja yang membeli olahan hasil perikanan ini, namun juga dipesan langsung dari luar kota.

Senin, 12 Juni 2017

Nasi Krawu

Nasi Krawu adalah makanan tradisional yang terdiri dari nasi dan aneka menu pelengkap seperti daging suwir, sambal serta poyah atau serundeng yang terbuat dari parutan kelapa. Makanan ini biasanya disajikan di atas daun pisang atau sering di sebut dengan pincok. Nasi Krawu merupakan salah satu makanan khas yang terkenal di Gresik, Jawa Timur.
Asal Mula Nasi Krawu
Walaupun dikenal sebagai makanan khas dari kota Gresik, namun sebenarnya Nasi Krawu ini berasal dari Madura. Makanan ini kemudian dibawa ke Gresik oleh para pendatang dari madura yang mencoba berjualan di sana. Karena rasanya yang khas dan sangat nikmat, Nasi Krawu ini mulai dikenal oleh masyarakat Gresik dan menjadi salah satu makanan khas di sana.
Nama Nasi Krawu sendiri berasal dari istilah krawuk, yang dalam istilah masyarakat Gresik berarti “mengambil sembarang dengan menggunakan tangan”. Karena kebanyakan penjual menyajikan dan menyiapkan menunya hanya menggunakan tangan, sehingga banyak yang menyebutnya Nasi Krawu/ Sego Krawu.
Keistimewaan Nasi Krawu
Salah satu keistimewaan Nasi Krawu ini terletak pada lauk pauknya yang terdiri dari daging suwir, serundeng dan sambalnya. Daging suwir ini merupakan daging sapi yang dimasak bersama jeroan sapi seperti babat, usus, hati dan kemudian disuwir-suwir. Lalu untuk serundengnya disajikan dalam dua varian warna, yaitu kuning dan merah. Sedangkan untuk sambalnya merupakan sambal pedas yang memiliki rasa khas dan sangat menggugah selera.
Pengolahan Nasi Krawu.
Pengolahan  nasi pada Nasi Krawu ini sama saja seperti nasi putih biasanya, namun yang terpenting adalah pengolahan lauk pauknya. Untuk daging suwirnya terbuat dari bahan seperti daging sapi, babat, usus dan hati yang dimasak dengan cara disemur dengan bumbu khusus sehingga menghasilkan rasa yang sangat khas. Setelah daging semur itu matang, kemudian daging sapinya disuwir-suwir, sedangkan bahan jeroan dipotong kecil-kecil.
Kemudian untuk serundengnya terbuat dari parutan kelapa yang diolah menjadi dua varian rasa, yaitu rasa gurih pada serundeng berwarna kuning dan rasa pedas pada serundeng berwarna merah. Selain itu untuk sambalnya merupakan sambal terasi yang dibuat dengan bumbu khusus sehingga memiliki rasa yang khas dan nikmat.
Penyajian Nasi Krawu
Salah satu ciri khas dari Nasi Krawu ini adalah penyajiannya yang disajikan di atas selembar daun pisang atau pincuk’an. Daun pisang tersebut kemudian diisi nasi dan disusul dengan daging suwir, serundeng dan yang terakhir adalah sambal. Untuk penyajian Nasi Krawu ini biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu Nasi Krawu Basah dan Nasi Krawu Kering. Apabila Nasi Krawu Basah biasanya diberi sedikit kuah, sedangkan untuk Nasi Krawu Kering biasanya tanpa kuah.
Cita Rasa Nasi Krawu
Nasi Krawu ini memiliki cita rasa yang sangat special, terutama pada lauk pauknya. Daging suwir pada Nasi Krawu ini memiliki rasa yang khas, dagingnya juga terasa lembut dan empuk. Untuk serundengnya juga sangat bervariasi karena diolah menjadi 3 jenis rasa, yaitu gurih, pedas dan manis, sehingga menjadikan Nasi Krawu ini semakin kaya akan rasa. Kemudian untuk sambal juga tidak kalah nikmatnya, karena memiliki rasa pedas yang pas dengan aroma terasi yang khas sehingga sangat menggugah selera. Sedangkan untuk nasinya terasa pulen sehingga membuat sajian Nasi Krawu ini semakin nikmat.
Tempat Kuliner Nasi Krawu
Nasi Krawu ini merupakan makanan tradisional yang sangat terkenal di Gresik, Jawa Timur. Di sana cukup banyak penjual yang menjajakan makanan satu ini sehingga kita tidak susah untuk menemukannya. Setiap penjual biasanya memiliki ciri khasnya masing-masing, baik dalam segi rasa maupun penyajian. Sehingga kita harus mencari yang sesuai dengan selera kita sendiri.

Pudak







Pudak adalah nama makanan / jajanan khas kota Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Awal mula terciptanya pudak konon sebagai bekal para pedagang yang hendak bepergian jauh karena makanan ini mampu bertahan sampai tiga hari. Pudak mempunyai kadar kalori yang tinggi sehingga dapat menjadi pengganti makanan pokok penduduk Gresik kala itu. Proses membuat pudak memang cukup sederhana karena bahannya yang sederhana yaitu terbuat dari tepung beras, santan kelapa, dan gula yang dimasukan dalam kemasan yang terbuat dari bahan yang disebut “ope” yaitu (pelepah daun pinang).
Pudak juga ada yang berbahan sagu dan disebut pudak sagu. Pada perkembangannya, ragam pudak ada 3 rasa macam seperti : pudak putih (gula pasir), pudak merah (gula jawa) dan pudak sagu. Seiring dengan perkembangan zaman dan kreatifitas pembuat pudak, maka macam pudak pun bertambah, diantaranya adalah pudak pandan yang berwarna hijau dan harum karena campuran dari sari daun pandan. Namun, terkadang pembuat pudak lebih memilih menggunakan daun suji sebagai pewarna pengganti daun pandan karena warna dan rasanya tidak kalah dengan daun pandan.
Disamping rasanya yang khas, bentuk kemasan pudak juga unik. Dari bahan yang sudah mulai langka, pembuatannya kemasan pudak pun tidak sederhana. Pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam. kulit bagian dalam inilah yang dimanfaatkan. Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut, sehingga sisi dan dasarnya tertutup dan membentuk ruang seperti gelas. Setelah adonan dituangkan, ujung kemasan yang terbuka dikuncupkan dan diikat, setelah itu dikukus.
Harga cukup murah, tidak sebanding dengan rasanya yang nikmat.
Meskipun di era modern seperti ini, tapi jangan anggap pudak ini makanan jaman kuno. Karena makanan ini mampu bersaing dengan makanan – makanan modern lainya

Cara membuat pudak, yaitu :
  1. 1.  Pertama, tepung beras, gula, dan santan kelapa dicampur menjadi satu dalam penggorengan dan diaduk hingga mendidih.
  2. 2.   Setelah mendidih, Kemudian adonan dituangkan atau dimasukkan ke dalam ope yang sudah jahit dibagian tepi kecuali bagian yang digunakan untuk menuangkan adonan pudak yang nantinya bagian itu akan diikat agar tidak tumpah
  3. 3.  Langkah terakhir adalah pudak dikukus sampai masak. Setelah matang pudak siap dinikmati.
Tetapi kini, pembungkus pudak (ope) sudah mulai langka dan susah dicari. Dulu ope melimpah di Gresik, tetapi sekarang sampai harus mendatangkan dari luar kota. Pembungkus pudak harus ope karena jika tidak dibungkus dengan ope akan berbeda rasanya dan mungkin bukan pudak namanya
Masalah lain yang muncul terkait kelestarian makanan ini adalah proses regenerasi. Anak-anak sekarang seperti enggan untuk membuat atau meneruskan usaha pudak orang tua mereka. Mereka lebih senang bekerja di kantor atau memilih pekerjaan lain. Hal ini berdampak pada semakin sedikitnya orang yang bisa membuat makanan ini. Para produsen pudak hanya memesan kepada orang yang sudah terbiasa membuatnya. Sebenarnya, sangat jarang produsen bisa membuat sendiri pudaknya. Meskipun membuat pudak tidaklah rumit, jika tidak ada yang mau membuat dan ope juga semakin langka, bukan tidak mungkin pudak akan sulit ditemui lagi.
Selain pudak masih ada lagi makanan khas Gresik, yaitu otak-otak bandeng dan nasi krawu. Otak-otak bandeng terkenal kelezatannya. Bandeng biasanya susah dimakan karena duri-durinya yang banyak, tetapi setelah dimasak menjadi otak-otak menjadi berbeda. Duri-durinya lebih lunak dan dagingnya juga lembut menyatu dengan bumbu-bumbu. Makanan ini juga bisa menjadi oleh-oleh saat kita berkunjung ke Gresik. Pudak dan otak-otak bandeng banyak terdapat di daerah Gresik dan utamanya ada di sepanjang Jalan Sindujoyo sebagai sentral makanan khas Gresik.
Bermacam jajanan ditawarkan di warung oleh-oleh khas Gresik. Jadi, jika Anda berjalan- jalan ke Gresik jangan lupa mampir ke Jalan Sindujoyo. Segala macam jajanan yang enak dan murah telah tersedia dan tinggal memilih yang Anda sukai.

Jumat, 09 Juni 2017

Letak Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Kisahnya




Lokasi Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim
 
Letak makam Maulana Malik Ibrahim ada di pusat kota yakni Desa Gapuro Sukolilo, Gresik.  Hanya seratus meter dari alun-alun Gresik atau 150 meter dari masjid Jami’ Gresik.


Kisah Sunan Maulana Malik Ibrahim 

 Sunan Gresik mempunyai nama asli yaitu Maulana Malik Ibrahim yang merupakan wali songo tertua diantara wali-wali yang lain. Maulana Malik Ibrahim menyebarkan ajaran Islam di daerah pantai utara jawa. Namun, sebelum datangnya Sunan Gresik ke pulau jawa ternyata dari zaman dahulu telah ada masyarakat Islam yang tinggal disana. Ini dibuktikan dengan adanya makam Fatimah Binti Maimun. Fatimah meninggal tahun 475 Hijriyah atau 1082 Masehi. Dengan adanya makam tersebut terbukti bahwa sejak zaman dahulu agama Islam telah berkembang di daerah Leren dan Jepara namun belum secara meluas ke daerah-daerah lain dan pemeluknya masih sedikit.
Sunan Gresik mempunyai sebutan lain yaitu kakek bantal. Tidak diketahui secara jelas mengapa sebutan tersebut melekat pada dirinya. Ia datang ke Nusantara pada tahun 1404 Masehi dan menyebarkan agama Islam di daerah Gresik, makanya mendapat julukan Sunan Gresik. Saat itu kawasan Jawa Timur ini didominasi agama Hindu Buddha bahkan banyak juga yang tidak mempunyai agama. Sunan Gresik berasal dari Turki dan pernah mengembara di Gujarat cukup lama. Dengan pengalamannya di Gujarat tersebut menjadikan Sunan Gresik lebih mahir dalam menghadapi masyarakat Nusantara tersebut terlebih yang beragama Hindu maupun yang tidak mempunyai agama sekalipun. Pasalnya, di Gujarat kasusnya semacam Nusantara ini yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.

Cara yang dilakukan oleh Sunan Gresik dalam mengajarkan agama Islam yaitu dengan cara mendekati mereka dengan baik-baik dan tidak menentang secara langsung bahwa kepercayaan mereka itu salah selain itu Sunan Gresik juga menunjukkan keindahan dan kemuliaan akhlak Islam seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad S.A.W.

Berdasarkan sumber yang terpercaya Sunan Gresik mampu mengobati berbagai macam penyakit dengan menggunakan daun-daun tertentu dan masyarakat sekitar telah membuktikan telah membuktikan khasiatnya. Selain itu, Sunan Gresik juga ahli dalam bidang pertanian, dibuktikan dengan panen masyarakat Gersik meningkat tajam sejak kehadiran Sunan Gresik.

Karena sifatnya yang sangat baik terhadap masyarakat baik Islam maupun non Islam membuat para pengikutnya semakin banyak dan semakin disegani masyarakat dari berbagai kalangan baik dari fakir miskin sampai pangeran. Untuk mengajarkan agama Islam di kalangan orang awam, cara yang dilakukan Sunan Gresik ini dengan mengajarkannya cara bercocok tanam yang benar, sehingga panennya melimpah, setelah itu beliau mengajak masyarakat untuk bersyukur kepada Allah S.W.T atas limpahan rezeki yang diberikan.
 

Lokasi Makam Sunan Giri dan Kisah Sunan Giri


 

 Lokasi dan Akses Jalan ke Makam Sunan Giri

Lokasi makam sunan giri, gresik ini terletak di Desa Griri, kec kebomas, kab gresik. Untuk sampai ke lokasi tidak terlalu sulit karena letaknya berada di antara perbatasan kota gresik dan Surabaya. Jika ditempuh dari kota gresik dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dengan jarak tempuh sejauh 2 km menuju arah selatan dari kota gresik. Komplek makam ini tepatnya berada di puncak bukit giri.


Kisah Sunan Giri 


Sunan Giri adalah putra syekh maulana ishaq, seorang ulama dari gujarat yang menetap di pasai, yang kini bernama aceh. Ibunya bernama dewi sekardadu, putri raja hindu blambangan, jawa timur, yang bernama prabu menak sembuyu. Kisah sunan giri bermula ketika maulana ishaq tertarik untuk mengunjungi jawa timur karena ingin menyebarkan agama islam. setelah bertemu dengan sunan ampel yang masih sepupunya, maka ia disarankan berdakwah di daerah blambangan, sebelah selatan banyuwangi, jawa timur. Ketika itu, masyarakat blambangan sedang tertimpa wabah penyakit. Bahkan putri raja blambangan, dewi sekardadu, ikut terjangkit. Semua tabib tersohor tidak berhasil mengobatinya.
Asal usul sunan giri – Akhirnya, sang raja mengumumkan sebuah sayembara. “Barang siapa yang berhasil mengobati sang dewi, jika seorang laki-laki maka ia akan dijodohkan dengannya. Jika perempuan maka ia akan dijadikan saudara angkat sang dewi” katanya
Tadi, tidak ada seorang pun yang sanggup memenangkan sayembara itu. di tengah keputusasaan, sang prabu mengutus bajul sengara mencari pertapa sakti. Dalam pencarian itu, sang patih sempat bertemu dengan seorang pertapa sakti yang bernama resi kandayana. Dan, resi inilah yang memberi informasi tentang syekh maulana ishaq. Rupanya, maulana ishaq mau mengobati dewi sekardadu, jika prabu menak sembuyu dan keluarganya bersedia masuk islam.
Setelah dewi sekardadu sembuh, syarat maulana ishaq pun dipenuhi. Seluruh keluarga raja memeluk agama islam. Setelah itu dewi, sekardadu dinikahkan dengan maulana ishaq. Sayangnya, prabu menak sembuyu tidak menjadi seorang muslim dengan sepenuh hati. ia malah iri menyaksikan maulana ishaq berhasil meng Islam kan sebagian besar rakyatnya. Lalu ia berusaha menghalangi syiar islam, bahkan mengutus orang kepercayaannya untuk membunuh maulana ishaq.
Pada akhirnya, maulana ishaq meninggalkan blambangan dan kembali ke pasai, aceh, karena merasa jiwanya terganggu. Sebelum berangkat ia hanya berpesan kepada dewi sekardadu yang sedang mengandung tujuh bulan agar anaknya diberi nama raden paku. Setelah bayi laki-laki itu lahir, prabu menak sembuyu melampiskan kebenciannya kepada anak maulana ishaq dengan membuatnya ke lau dalam sebuah peti.
Menurut buku kisah teladan wali songo, peti tersebut ditemukan oleh awak kapal dagang dari gresik yang sedan menuju pulau bali. Bayi tersebut kemudian diserahkan kepada nyai ageng pinatih, pemiliki kapal tersebut. Maka, bayi yang kelak dikenal sebagia Sunan giri dijadikan anak angkat nyai ageng pinatih, seorang saudagar kaya raya, dari gresik.
Sejak saat itu, bayi laki laki yang kemudian dinamai Joko Samudro itu diasuh dan dibesarkan oleh Nyi Ageng pinatih. Joko samudro yang menginjak usia tujuh tahun dititipkan di padepokan Sunan Ampel di surabaya untuk belajar agama islam. Lalu, anak itu diberi gelar oleh Sunan Ampel dengan sebutan “Maulana ainul yaqin” karena kecerdasannya.
Setelah bertahun tahun belajar agama di padepokan, joko samudro dan putra sunan ampel, raden maulana makhdum ibrahim (sunan bonang), diutus sunan ampel untuk menimba ilmu di makka. Tapi, mereka harus singgah terlebih dahulu untuk menemui syekh maulana ishaq, yang sesungguhnya ayah dari joko samudro atau raden paku.
Ternyata, Sunan Ampel ingin mempertemukan raden paku dengan ayah kandungnya. Akhirnya, ayah dan anak itu pun bertemu. Setelah belajar selama tujuh tahun di pasai kepada syekh maulana ishaq, mereka kembali ke jawa. Pada saat itulah, maulana ishaq membekali raden paku dengan segenggam tanah, lalu memintanya mendirikan pesantren di sebuah tempat yang warna dan bau tanahanya sama dengan yang diberikannya.  Itulah sepenggal kisah asal usul sunan giri, semoga dapat menambah wawasan kamu mengenai asal usul para anggota wali songo.

Kamis, 08 Juni 2017

Cangkruk'an



Cangkruk'an, buat yang gak ngerti bahasa jawa cangkruk itu bisa di artikan nongkrong, yang namanya cangkruk memang bisa di lakukan dimana saja tapi kalau untuk warga Gresik dari yang di pelosok desa (yang biasanya gak masuk peta) sampai yang di tengah kota baik yang muda maupun yang tua yang namanya cangkruk biasanya di warung kopi sambil menikmati secangkir kopi yang biasanya bisa makan waktu berjam-jam.
Warung kopi atau tempat nongkrong di Gresik cukup banyak , sehingga banyak anak muda atau orang tua menghabiskan waktunya untuk cangkruk dengan saling bertukar informasi tak jarang pula obrolan ini berlanjut menjadi perbincangan bisnis atupun perbincangan yang tidak serius sambil bercanda tawa.

Rabu, 07 Juni 2017

Tradisi Pasar Bandeng

Ada satu tradisi yang sudah berumur ratusan tahun dan masih lestari hingga kini di daerah Gresik, yaitu Pasar Bandeng. Tradisi ini diadakan di akhir bulan Ramadhan, biasanya berlangsung selama dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. Konon kebiasaan mengadakan pasar ini merupakan warisan dari Sunan Giri. Kala itu, sang wali menggiatkan penjualan bandeng untuk mengangkat perekonomian masyarakat Gresik. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Surabaya ini memang memiliki letak yang dekat dengan Pantai Utara Pulau Jawa sehingga menjadi salah satu pusat tambak udang dan bandeng di Jawa Timur.

Pasar Bandeng

Ikan bandengnya kebalik mas
Bagi masyarakat Gresik, bandeng merupakan menu yang wajib disajikan ketika Lebaran tiba. Katanya ada yang kurang kalau di meja makan tidak ada bandeng. Bahkan bagi beberapa orang, menyajikan bandeng dengan ukuran besar merupakan suatu prestise. Jadi tak heran kalau Pasar Bandeng yang diadakan setiap tahun selalu dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan.
Pasar Bandeng yang digelar selama dua hari mengambil tempat di depan Pasar Gresik hingga perempatan Teratee – Kalitutup. Saat pasar dimulai dari sore hingga malam hari, semua jalan di kawasan ini akan ditutup. Berpuluh-puluh ton bandeng pun siap dijual. Ukuran bandeng yang dijajakan bervariasi dari puluhan ons hingga puluhan kilogram per ekornya. Harganya pun tentu beragam, tergantung ukuran ikannya dan tentu saja kesepakatan tawar-menawar antara pedagang dan pembelinya.
Selain komoditas bandeng, pasar tahunan ini juga mengakomodasi pedagang barang-barang keperluan sehari-hari. Beragam barang, mulai dari mainan anak hingga pakaian menyambut Lebaran juga dapat kita jumpai. Tempatnya agak terpisah dari para pedagang bandeng yang mendapatkan tempat utama. Di malam terakhir, pasar ini akan semakin ramai pengunjung.
Pedagang ikan bandeng
tradisi pasar bandeng gresik 002
Tawar-menawar menentukan harga
Ikan bandeng super
tradisi pasar bandeng gresik 005
Keramaian di Pasar Bandeng

Lelang Bandeng

Selain keramaian Pasar Bandeng, Pemkab Gresik juga mengadakan Lelang Bandeng yang dimaksudkan agar semua masyarakat bisa mendapatkan ikan bandeng. Lelang ini diadakan di Telogo Dendo. Acara dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Gresik. Walaupun bertajuk acara lelang, namun pemerintah telah menetapkan batas bawah dan batas atas atas penawaran sebesar Rp 25.000 dan Rp 75.000. Pembatasan ini untuk menjaga agar harga bandeng yang dilelang tidak melambung. Jika sampai terjadi, tentu saja masyarakat kecil tidak akan mampu melakukan penawaran. Konon dulu harga ikan bandeng di acara lelang bisa mencapai jutaan rupiah per ekornya.
tradisi pasar bandeng gresik 007
Bandeng-bandeng super yang akan dilelang
tradisi pasar bandeng gresik 008
Para pemenang lelang
tradisi pasar bandeng gresik 006
Para pemenang lelang juga
Lelang dibagi menjadi beberapa gelombang. Di sela-sela setiap sesi lelang, panitia juga mengadakan kuis berhadiah ikan bandeng. Uniknya yang ikut lelang dan kuis bukan hanya orang dewasa saja tetapi juga anak-anak kecil. Jadilah acara Lelang Bandeng semakin meriah dengan tingkah lucu mereka di atas panggung.

Tradisi Malam Selawe





Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan. Dan taukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
(QS. Al-Qadr)
Dari Siti Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan” dan beliau bersabda, “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Tradisi malam selawe atau malam menjelang 25 Ramadhan merupakan puncak bagi peziarah yang datang ke Makam Sunan Giri yang berlangsung ratusan tahun. Para peziarah yang terdiri dari anak kecil, remaja, orang tua, hingga lanjut usia dari berbagai kalangan  ini tak hanya datang dari daerah Gresik dan kota sekitarnya, akan tetapi dari luar daerah bahkan luar pulau maupun luar negeri. Hingga saat ini masih sangat banyak masyarakat yang memusatkan ibadahnya di Masjid Jamik Sunan Giri, mulai dari Sholat Sunnah, tadarus Al Qur’an, I’tikaf, maupun ibadah lainnya tepat .
Mulanya Tradisi Malam Selawe merupakan puncak kegiatan ibadah yang dilakukan Sunan Giri beserta para santrinya yang dipusatkan di Masjid Jamik Sunan Giri sebelum kepulangan para santri menuju kampung halaman untuk lebaran. Tak hanya itu santri yang tidak menetap di Giri yang berada di daerah sekitar banyak yang bersilaturahmi sekaligus beribadah di Masjid Jamik Sunan Giri untuk berburu keberkahan Lailatul Qadar. Tradisi ini terus  berlangsung hingga wafatnya Sunan Giri sampai saat ini dengan tujuan memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, tak hanya itu para santri dan masyarakat juga menyempatkan diri berziarah ke makam Sunan Giri.
Tak hanya memusatkan ibadah untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadr, banyak masyarakat yang juga berziarah ke makam Sunan Giri di Desa Giri, makam Sunan Prapen di Desa Klangonan (300 meter barat kompleks makam Sunan Giri) dan menikmati keindahan serta meneladani bukti semangat perjuangan penyebaran agama Islam di Giri Kedaton yang merupakan pondok pesantren sekaligus istana yang dibangun oleh Sunan Giri untuk menyebarkan agama Islam. Letaknya sekitar 500 meter barat laut makam Sunan Giri.
Banyaknya peziarah dimanfatkan ratusan PKL mengais rezeki di sepanjang jalan Sunan Giri hingga jalan Sunan Prapen. Mereka berjualan pakaian, makanan, minuman, jajanan khas Giri, jajanan khas Gresik, aksesoris, dan lain-lain.
Do’a Malam Lailatul Qadr
Allahumma Innaka ‘Afuwwun, Tuhibbul ‘Afwa, Fa’fu ‘Anna yaa Allah yaa Karim…

Sejarah damar kurung






Keberadaan Seni Hias Damar Kurung asal Gresik merupakan salah satu peninggalan dari seni budaya tradisional Jawa Timur, yang keberadaannya sudah hampir punah karena dianggap tidak praktis dan kurang ekonomis. Disamping itu, dengan adanya permintaan yang rendah akan produk-produk tradisional telah membawa dampak kepada terhentinya praktek kegiatan membuat barang-barang tradisional. Dengan adanya perhatian yang semakin kecil untuk mempertahankan dan mengembangkan keberadaannya. Oleh karena itu, diharapkan para pendukung seni untuk mengembangkan dan mengangkat seni rupa tradisi dan menekankan kepribadian bangsa untuk meningkatkan mutu produksi dalam pasar Wisata Internasional dengan cara mengembangkan identitas seni rupa Indonesia melalui ciri dan konsep tradisi.
Damar Kurung merupakan salah satu dari ikon Kota Gresik yang sekaligus sebagai souvenir lampu khas kota ini.Damar kurung dan Masmundari dijadikan asset berharga bagi Gresik, Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan damar kurung sebagai maskot kota, membuat tiruan damar kurung ukuran besar untuk lampu dan monumen kota, anak-anak pun digerakkan melukis gaya damar kurung, hingga akhirnya damar kurung identik menjadi ciri khas kota Gresik dan perefleksi budaya, sejarah, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Gresik.


Untuk mempermudah mengenal seni lukis Damar Kurung Gresik, ada baiknya kita mengenal sosok sang maestro Damar Kurung yang paling terkenal; Mbah Masmundari (Januari 1904–25 Desember 2005). Sulung dari 4 bersaudara ini. Dalam hal kemampuan melukis diturunkan oleh sang Ayah yang lebih dikenal kiprahnya sebagai seorang Dalang. Sepeninggal Ayahnya, Mbah Masmundari memanfaatkan kemampuan melukisnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari–hari. Awalnya, Ibu Masmundari menggunakan cat roti atau pewarna makanan dan sisa–sisa cat. Dari kombinasi yang sederhana itulah lahir sebuah Karya bernama Damar Kurung.


Di tahun 1980-an, Mbah Masmundari mulai aktif melukis hingga pada tahun 1987 Bentara Budaya Jakarta menjadi saksi dari Pameran Perdana Beliau, disusul dengan pameran – pameran berikutnya. Beberapa penghargaan pun diraih sebagai bentuk penghargaan terhadap karya lukisnya, salah satunya Kartini Award yang diberikan pada tahun 1996. Bukan hanya penghargaan dalam negeri yang Beliau dapatkan, bahkan Lukisan–Lukisan Damar Kurung-nya menjadi koleksi yang disimpan dalam museum–museum di beberapa Negara seperti Belanda, Jerman, Perancis, hingga Australia.
Dalam setiap karyanya, ia berusaha menyampaikan situasi sosial yang tengah berkembang dari pengamatan dan refleksinya sendiri. Gambar-gambar yang ada di setiap sisi Damar Kurung kebanyakan menceritakan tentang kegiatan sehari-hari masyarakat Gresik, seperti pasar malam, kondisi pasar, dan kebudayaan masyarakat setempat. Kesenian ini juga penuh dengan makna dan simbol keagamaan yang dimunculkan kental dengan kehidupan religi. Adanya penggambaran tentang orang Sholat, mengaji, kesenian-kesenian yang bernuansa islam seperti Hadrah dan Qosidah, dan sebagainya.  Menariknya, menurut Rizky Sandika Wahyu (mahasiswa Unair Surabaya;2013) yang meneliti tentang Damar Kurung adalah pola menggambar pada Damar Kurung seperti bentuk relief candi dan wayang beber, dan pengadekan pada wayang Kulit. Bentuk gambar manusia-manusia pada Damar Kurung juga mirip cara menggambar tokoh wayang, yakni tampak samping. gayanya cenderung bersifat naratif, bahkan naif. Ini dapat dilihat, misalnya, melalui penggunaan simbol anak panah untuk menggambarkan angin. Adapun Aliran seni lukis Damar Kurung ini adalah Realisme

Selasa, 02 Mei 2017

Gresik – Gresik adalah salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki segudang sejarah masa lalu. Sebagai Kota Tua, nuansa kejayaan peradaban tempoe doeloe masih begitu kental hingga saat ini. Dominasi warna Islam menggambarkan kebudayaan tempoe doeloe yang tidak jauh dari sejarah masuknya perkembangan Islam di Tanah Jawa dan keramaian pesisir pantai serta dermaganya melukiskan kalau dahulu kala di Kota ini selalu terlibat perdagangan antar bangsa-bangsa di Asia dan Dunia. gresik sumpek, gresik sumpek berita, gresik info, gresik sumpek logo

Sebagai kota lama yang menggambarkan peradaban tempoe doeloe, Kota Gresik kesayangan kita ini memiliki beragam kuliner yang di wariskan para leluhur dan tetap lestari Hingga kini. Dan hal itu bisa dirasakan pada salah satu kawasan kuliner yang melukiskan tingginya peradaban tempoe doeloe itu bisa ditemui di kawasan kota lama gresik.

yang antara lain berada di Jalan Wakhid Hasyim, Raden Santri, Basuki Rachmat, HOS Cokroaminoto, area Nyi Ageng Arem-arem, dan desa Kemasan yang sampai saat ini layak menjadi kawasan wisata unik Indonesia.

Disana terdapat berbagai bangunan kuno yang usianya kurang lebih seabad dan masih terpelihara apik hingga kini. Dari segi seni tradisi dan sastra, di kota Gresik ini, masih kita temui jenis-jenis kesenian macapatan, pencak macan, kedungdangan, dan seni lukis serta damar kurung yang bisa dinikmati para penghobi dan pecinta sejarah.

Keberadaan badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Gresik Kota Lama, menilai kota Gresik masih layak untuk dijadikan sebagai kawasan wisata heritage (pusaka) Indonesia. dalam perspektif mereka, di kota Gresik masih Banyak bangunan yang berdiri sejak tahun 1898 dan 1900-an.

beberapa waktu yang lalu ada serombongan peserta jelajah yang meneliti masyarakat Gresik disana mereka disuguhi beberapa sajian kuliner khas Gresik tempo dulu dan makanan khas Gresik lainnya. Ibu-ibu yang menjajakan makanan disana mengenakan pakaian tempo dulu. Menu khas gresik yang ditawarkan di antaranya sego krawu, endok lumpur, sego rumo, icak-icak, kupat ketheg, kerupuk masin, arang-arang kambang, bubur waduk, ubus, juada/juwada-jubung, lepet srikaya, dan luwo.

Gresik adalah contoh khas Warisan Budaya Masa lalu
Upaya untuk melestarikan budaya, tradisi serta bangunan kuno yang ada di Gresik kelak akan dijadikan model asli untuk pelestarian pusaka indonesia. corak yang sinergi antara Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik, para pemilik bangunan kuno, warga sekitar, komunitas seni tradisi, perusahaan, hingga pemerintah pada saat penilaian oleh BPPI, gresik ini unik dan bagus..

Bangunan kuno yang hingga kini masih berdiri mentereng di kota Gresik dinilai lebih menarik dan memberi nilai plus pada sektor cagar budaya dan tradisi dibanding daerah lain di Indonesia. Kesenian tradisional gresik sampai saat ini masih tetap ada dan lestari, antara lain: pencak macan serta Pengikutsertaan kaum perempuan gresik yang menyajikan kuliner khas Gresik tempoe doeloe.

Masakan Kuliner khas Gresik juga mendapatkan apresiasi.

Upaya untuk melestarikan aset cagar budaya dan seni tradisi dibangun dengan melibatkan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sekitar sampai-sampai Warga mau mengecat sendiri bangunan kuno miliknya.

Hingga saat ini Gresik telah terdata sekitar 350 dari 600-an bangunan kuno atau bangunan khas zaman belanda .
Bupati Gresik sepakat agar bangunan kuno yang ada saat ini dan bernilai sejarah harus dilestarikan. Kalaupun dipugar sebisa mungkin agar tidak mengubah bentuk dan corak aslinya. beliau juga menceritakan bahwa Gresik adalah kota perniagaan yang sudah tua. ”hal itu dikaitkan dengan adanya syahbandar yang merangkap sebagai pedagang besar dari Gresik, yaitu: Nyai Ageng Pinatih atau Nyai Gede Pinatih,” ujarnya.

Sisa kota lama juga dapat kita amati dari peninggalan-peninggalan beberapa rumah yang dibuat kisaran tahun 1800 hingga 1911. motif arsitektur serta ornamen yang terdapat dari bangunan itu masih banyak yang asli, namun hanya sebagian saja yang sudah dibangun ulang atau direnovasi, termasuk jadi tempat tinggal dan tempat usaha.

Masa Kejayaan Peradaban kota Gresik adalah pelabuhan dan perniagaan yang berkembang sejak Nusantara menjadi tonggak perdagangan internasional di kawasan timur Asia. Oleh karena hal itulah yang menyebabkan Gresik tumbuh dan berkembang dengan masyarakat multikultural dan multietnis.

Pegiat Kebudayan dan Tradisi Kota Gresik, Oemar Zainudin, memaparkan, sejak zaman kerajaan Majapahit, Gresik sudah di elu-sebutkan sebagai salah satu contoh kota tua yang indah dan menarik. peranannya sebagai kota perniagaan mulai tumbuh berkembang sejak pertengahan abad ke-14 seiring dinamika kota-kota niaga lain di Nusantara terkait dalam jaringan perniagaan dunia.

Pada rute perdagangan, dari Maluku melintasi Laut Flores, Laut Jawa, Selat Malaka, Teluk Benggala, Pantai Coromandel dan Malabar di India, Gujarat, Persia hingga diteruskan ke Eropa, Gresik menjadi salah satu simpul perdagangan penting. Lahirnya Gresik sebagai kota dagang dunia dan kota pelabuhan. didukung keberadaannya di pantai utara Laut Jawa selaku jalur utama perdagangan Nusantara dan internasional.

Gresik diapit oleh dua muara sungai besar, antara lain Bengawan Solo di sisi barat dan Kali Brantas di sisi timurnya. Hal ink Ini menjadikan Gresik sebagai kota pelabuhan strategis sekaligus sebagai tolok ukur sistem perdagangan kedaerahan yang menghubungkan daerah pedalaman Pulau Jawa dengan luar Jawa.

peradaban masa lalu itu di antaranya tecermin dari bangunan Masjid Jami’, gedung DPRD, kantor pos, rumah dinas wakil bupati, Gardu Suling, Gedung Limo, Gedung Gajah Mungkur, serta Kampung Kemasan. Setiap gedung memiliki nilai sejarah yang khas dan masih tetap terjaga hingga kini..

meski Gresik tak selalu identik dengan tujuan wisata, namun kota ini sarat dengan nilai sejarah dan sosial budaya, seperti Kampung Kemasan di daerah blandongan gresik. Konon, Pada abad ke-19 kampung tersebut merupakan tempat bermukimnya warga Eropa dan kaum pribumi yang mapan dan kaya raya.
Kawasan tersebut bisa dibilang basis perajin dan pedagang pribumi pada saat itu. Bangunan yang di dalam dan di sekitar lokasi kampung kemasan memiliki arsitektur perpaduan antara corak khas Eropa, China, dan Timur Tengah.

Gresik menjadi barometer perdagangan internasional, terutama dari bangsa-bangsa Eropa dan Asia Tengah. Tome Pires, musafir Portugis (dalam buku H De Graaff the Piqeaud, Kerajaan Islam di Jawa), pada abad ke-16 menyaksikan transaksi perdagangan di Gresik sangat ramai. Kapal-kapal yang singgah berasal dari Banda, Gujarat, Siam, dan China.
Karena gresik menjadi lambang perniagaan internasional, hal itu jugalah yang mendorong penduduk Gresik menjadi perajin dan pedagang. Tidak salah jika saat ini, Sebagian besar warga gresik memilih menjadi perajin permata, kuningan, kulit (sandal, sepatu, terompah, sabuk, tas), tukang ukir, pandai besi, tukang peti, tukang jahit pakaian, kopiah, serta nelayan.

Jejak-jejak masa lalu kejayaan dan kehebatan Kota Gresik saat itu diharapkan menjadi penyemangat dan pendorong untik melestarikan nilai budaya yang luhur dalam konteks modern. Nilai budaya, tradisi, dan kearifan lokal merupakan bagian dari pusaka yang harus dijaga selain bentuk fisik bangunan kuno, kitab kuno, atau benda pusaka lainnya.

Sumber berita : Kompas