Senin, 12 Juni 2017

Pudak







Pudak adalah nama makanan / jajanan khas kota Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Awal mula terciptanya pudak konon sebagai bekal para pedagang yang hendak bepergian jauh karena makanan ini mampu bertahan sampai tiga hari. Pudak mempunyai kadar kalori yang tinggi sehingga dapat menjadi pengganti makanan pokok penduduk Gresik kala itu. Proses membuat pudak memang cukup sederhana karena bahannya yang sederhana yaitu terbuat dari tepung beras, santan kelapa, dan gula yang dimasukan dalam kemasan yang terbuat dari bahan yang disebut “ope” yaitu (pelepah daun pinang).
Pudak juga ada yang berbahan sagu dan disebut pudak sagu. Pada perkembangannya, ragam pudak ada 3 rasa macam seperti : pudak putih (gula pasir), pudak merah (gula jawa) dan pudak sagu. Seiring dengan perkembangan zaman dan kreatifitas pembuat pudak, maka macam pudak pun bertambah, diantaranya adalah pudak pandan yang berwarna hijau dan harum karena campuran dari sari daun pandan. Namun, terkadang pembuat pudak lebih memilih menggunakan daun suji sebagai pewarna pengganti daun pandan karena warna dan rasanya tidak kalah dengan daun pandan.
Disamping rasanya yang khas, bentuk kemasan pudak juga unik. Dari bahan yang sudah mulai langka, pembuatannya kemasan pudak pun tidak sederhana. Pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam. kulit bagian dalam inilah yang dimanfaatkan. Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut, sehingga sisi dan dasarnya tertutup dan membentuk ruang seperti gelas. Setelah adonan dituangkan, ujung kemasan yang terbuka dikuncupkan dan diikat, setelah itu dikukus.
Harga cukup murah, tidak sebanding dengan rasanya yang nikmat.
Meskipun di era modern seperti ini, tapi jangan anggap pudak ini makanan jaman kuno. Karena makanan ini mampu bersaing dengan makanan – makanan modern lainya

Cara membuat pudak, yaitu :
  1. 1.  Pertama, tepung beras, gula, dan santan kelapa dicampur menjadi satu dalam penggorengan dan diaduk hingga mendidih.
  2. 2.   Setelah mendidih, Kemudian adonan dituangkan atau dimasukkan ke dalam ope yang sudah jahit dibagian tepi kecuali bagian yang digunakan untuk menuangkan adonan pudak yang nantinya bagian itu akan diikat agar tidak tumpah
  3. 3.  Langkah terakhir adalah pudak dikukus sampai masak. Setelah matang pudak siap dinikmati.
Tetapi kini, pembungkus pudak (ope) sudah mulai langka dan susah dicari. Dulu ope melimpah di Gresik, tetapi sekarang sampai harus mendatangkan dari luar kota. Pembungkus pudak harus ope karena jika tidak dibungkus dengan ope akan berbeda rasanya dan mungkin bukan pudak namanya
Masalah lain yang muncul terkait kelestarian makanan ini adalah proses regenerasi. Anak-anak sekarang seperti enggan untuk membuat atau meneruskan usaha pudak orang tua mereka. Mereka lebih senang bekerja di kantor atau memilih pekerjaan lain. Hal ini berdampak pada semakin sedikitnya orang yang bisa membuat makanan ini. Para produsen pudak hanya memesan kepada orang yang sudah terbiasa membuatnya. Sebenarnya, sangat jarang produsen bisa membuat sendiri pudaknya. Meskipun membuat pudak tidaklah rumit, jika tidak ada yang mau membuat dan ope juga semakin langka, bukan tidak mungkin pudak akan sulit ditemui lagi.
Selain pudak masih ada lagi makanan khas Gresik, yaitu otak-otak bandeng dan nasi krawu. Otak-otak bandeng terkenal kelezatannya. Bandeng biasanya susah dimakan karena duri-durinya yang banyak, tetapi setelah dimasak menjadi otak-otak menjadi berbeda. Duri-durinya lebih lunak dan dagingnya juga lembut menyatu dengan bumbu-bumbu. Makanan ini juga bisa menjadi oleh-oleh saat kita berkunjung ke Gresik. Pudak dan otak-otak bandeng banyak terdapat di daerah Gresik dan utamanya ada di sepanjang Jalan Sindujoyo sebagai sentral makanan khas Gresik.
Bermacam jajanan ditawarkan di warung oleh-oleh khas Gresik. Jadi, jika Anda berjalan- jalan ke Gresik jangan lupa mampir ke Jalan Sindujoyo. Segala macam jajanan yang enak dan murah telah tersedia dan tinggal memilih yang Anda sukai.

0 komentar:

Posting Komentar